Rabu, 03 Maret 2010

Kelabu nan Marun...

Ah, aku akan seperti ini...
Dan, terus akan seperti ini...
Entah sampai kapan..
Entah sampai berapa lama...

Tapi, kupastikan tak akan lama...
Percayalah...

Aku tengah kembali..
Aku tengah bercengkerama dengan diriku, dengan jiwaku...
Menyaksikan sendiri warna-warna jiwaku...
Mengamati dan menikmati warna-warna jiwaku...

Merah, hitam, kuning, kelabu...

Tak akan kulupakan kalian...
Biarkan aku sendiri dalam kesnyianku...
Dan, nantikan aku di batas waktu..
Aku berjanji tak akan melupakan kalian...

Aku kan berjalan walau terseok...
Aku kan berjalan walau badanku bergetar hebat...
Aku kan berjalan walau perih dan luka menganga lebar di sekujur tubuhku...

Yakinlah padaku...
Aku akan baik-baik saja.

Pergilah...
Jangan cemaskan aku...

Pergilah...
Tinggalkan aku...
Tinggalkan aku...
Tinggalkan aku bersama jiwaku...

Kumohon!
Karena aku bersama Tuhanku!

(cyber, 4 Maret 2010..Kelabu yang marun...)

Kisah seorang pembelajar dan pengajarnya..

Kau tahu..
Tak akan ada lagi mata yang menyalakan kobaran semangat...
Tak akan ada lagi punggung yang tegak tangguh...
Tak akan ada lagi dada yang membusung..
Tak akan ada lagi bayangan tentang hebatnya kata-katamu...
Tak akan ada lagi kebanggaan yang terus kutebar karenamu...
Tak akan ada lagi...

Karena...
Karena...

Baru kusadar..setelah semua yang kurasakan...

Ternyata...
Ternyata...

Apa yang telah kulakukan selama ini hanya karnamu...

Dan...

Baru kusadar...

Mengapa hati ini begitu tersayat..
Mengapa hati ini kian luka..
Mengapa hati ini terasa sakiiit..

Karena..
Ternyata..
Semua terlahir karenamu...
Bukan karna Dia...

Terimakasih untuk semuanya..
Kan kukenang semua petuah dan ilmumu yang ikhlas kau beri...

Akan kucoba melupakan semuanya...
Namun, mungkin akan terus terkenang..
Ah tidak, akan kucoba untuk melupakan semuanya..
akan kucoba...

Karna..

Untuk Nya-lah di atas segalanya...

My Life Just for Allah...
Forever...
Tak ada tawar-menawar...

Mungkin judulnya..heem.."Patah Hati" xixixi

Hati ini terluka sudah...
Entah..susah sekali mengobatinya..
Ah, ini bukan karena aku kecewa dan marah padamu..
Sungguh..
Aku bukan tipe orang yang seperti itu..

Namun, sekedar refleksi terhadap diriku sendiri..

Satu kata untuk semua yang telah kurasakan atas sikapmu..

Terimakasih..
Terimakasih..
Terimakasih..